Tentang Buah Hati

       Bunda yang berbahagia,apa kabarnya si kecil?tanpa terasa waktu terus berjalan dan usianya kini telah melewati masa bayi,menginjak tahun kedua kehadirannya.namun tahukah bunda,bahwa masa 5 tahun pertama kehidupannya ini sangat menentukan hidupnya kelak?.hal ini mengingat kemampuan otaknya telah berkembang dengan sangat cepat.Untuk itu bunda perlu mengenal permasalahan psikologis balita agar buah hati dapat tumbuh secara optimal.Berikut ini informasi atas hal-hal yang akan atau sedang bunda alami dan perlu dipahami selama periode 1-5 tahun usia buah hati bunda.Semoga bermanfaat ya,selamat membaca!
  • *Mengatasi si kecil yang suka berteriak*
*Jangan berteriak untuk menyuruhnya diam. 
Fase berteriak-teriak itu alamiah.Menyuruhnya diam malah akan membuatnya senang dan semakin menikmati teriakannya.Cobalah untuk berhadapan dengan si kecil,rendahkan badan sejajar dengannya,tatap matanya,lalu katakan dengan nada rendah bahwa ia tak perlu berteriak-teriak.Dengan begitu ia akan memperhatikan gerak bibir Anda dan mencoba merendahkan suaranya untuk menangkap suara Anda.
*Ubahlah pekikan menjadi nyanyian.
Kegiatan ini bisa menjadi cara untuk latihan nada lagu.Ketika ia mulai berteriak,segera bunyikan kaset lagu dan mulailah menyanyi.Atau Anda bisa membimbingnya menirukan bunyi-bunyi lain seperti bunyi gonggongan anjing,lenguhan sapi,dan lain-lain.
*Alihkan teriakannya.
Jika ia mulai berteriak,alihkan dengan mengatakan "aduh,telinga bunda sakit.bunda nggak mau dengar." Katakan juga jika Anda mau mendengar apabila ia berbicara dengan suara rendah.Tapi Anda juga harus menepati janji.Sebab kalau si kecil mendapati bahwa ia baru didengar ketika berteriak,ia akan terus berteriak untuk mendapatkan perhatian dari bundanya.Segera setelah si kecil bisa berbicara tanpa berteriak,berikan umpan balik berupa pujian,misalnya,"Nah,kan enak telinga bunda ini udah nggak sakit lagi." 
  • Menangani Amarah Balita
Umumnya sahabat bunda tidak terlalu kesulitan mengurus sang buah hati ketika masih berusia di bawah 1 tahun,atau ketika masih bayi.Namun,begitu usianya menginjak 1 tahun,balita Anda mulai menuntut sesuatu yang kadang begitu merepotkan.Berikut adalah beberapa info yang akan membantu menenangkan balita Anda tanpa selalu menuruti permintaan mereka.
*Buatlah catatan
Memang tidaklah mudah untuk mengucapkan kata 'tidak' sepanjang hari,serta meminta si kecil melakukan atau tidak melakukan sesuatu.Namun Anda bisa menggali informasi menghadapi masalah itu melalui diskusi dengan orang tua lain,atau mencari referensi dari majalah.Biasanya majalah juga menyajikan tips berikut cara- cara praktis.Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter anak Anda.
*Jengkel
Kami percaya Anda pernah dibuat jengkel dengan bermacam-macam kejadian yang dilakukan balita Anda.Mungkin ia berulang kali menjatuhkan atau menumpahkan sesuatu,menangis,atau berteriak.Jika rasa jengkel itu muncul,usahakan untuk tidak memukul atau berteriak di depannya.Karena hal tersebut tidak akan membuat perasaan Anda lebih baik,juga takkan merubah perilaku si kecil.Frustasi dan rasa letih kadang juga bisa meletupkan emosi.Untuk itu,cobalah beberapa tips ini:
#Memainkan atau memutar musik yang lembut untuk meredakan tangis si kecil sekaligus menenangkan diri Anda sendiri.
#Bawalah si kecil ke luar untuk menghirup udara segar
#Pastikan Anda beristirahat saat ada orang lain yang membantu mengambil alih tugas menjaga si kecil.
#Santai dengan meluangkan waktu untuk berjalan-jalan,berenang,atau berbicara dengan seseorang,sangat efektif untuk meredakan ketegangan.
Namun jika si kecil tetap menangis,segeralah mengunjungi dokter Anda.Mungkin ia mengalami gangguan pada kesehatannya.
  • Memilih Alas kaki untuk masa pertumbuhannya
Bayi bertumbuh dengan pesat di masa 1 tahun pertamanya.Tanpa terasa postur tubuhnya akan melampaui ukuran pakaiannya sebelum Anda menyadarinya.Untuk itu,belilah pakaian secukupnya.Percayalah,bayi Anda takkan memakainya untuk waktu yang lama.Kadang terpikir oleh kita untuk segera membelikannya sepatu,namun ada baiknya menunda dulu sampai si kecil bisa berjalan.Untuk itu,ikuti beberapa tips berikut:
#Boleh dilakukan:
*Pergilah ke toko yang khusus menyediakan sepatu balita agar kaki si kecil benar-benar pas dan nyaman pada sepatu.
*Pilih sepatu dari bahan alami,seperti kulit,katun,atau canvas agar kaki si kecil bisa bernafas.
*Pastikan kaos kakinya pas,karena kulit balita mudah terluka atau iritasi jika kaos kakinya terlalu ketat.
*Ukurlah kaki si kecil secara teratur,dan belikan ia sepatu saat dibutuhkan.
*Biarkan ia berjalan tanpa alas kaki di tempat yang bersih sesering mungkin,bahkan jika ia sudah bisa berjalan dengan baik.
*Pilihlah sepatu yang lembut dan memiliki bantalan jika ia butuh sesuatu untuk menghangatkan kakinya sebelum ia dapat berjalan tanpa dukungan.
#Tidak dianjurkan:
*Membeli sepatu yang trendy namun tidak pas dipakai.
*Membeli sepatu dari plastik.Karena ini dapat berakibat kaki si kecil mudah berkeringat,yang akan menyebabkan mudah terkena infeksi jamur dan iritasi.
  • Balita Anda mulai suka meniru?
Balita meniru banyak hal yang mereka lihat dari orang-orang di sekitarnya:baik yang positif maupun negatif.Mereka memperhatikan dan meniru apa yang dilakukan orang dewasa,terutama orang tuanya.Misalnya suatu saat Anda sedang kesal terhadap suatu kondisi,ekspresi marah dan kesal Anda akan ditangkapnya.Apa yang didapatnya,lantas ditirunya.Memang si kecil belum mampu mengenali alasan yang menyebabkan seseorang marah.Namun perlu diingat bahwa begitulah cara si kecil belajar sesuatu.
*Meniru Orang Dewasa
Menurut pakar psikologi anak,ada 3 hal yang mempengaruhi si kecil untuk meniru.Pertama,banyak persamaan antara si kecil dan orang dewasa yang ditiru.Hubungan seperti ini terjadi,misalnya pada anak laki-laki dengan ayah atau pamannya.Kedua,adanya kedekatan atau ikatan khusus,misalnya si kecil dengan pengasuh atau kakaknya.Ketiga,di mata si kecil,orang dewasa memiliki power(kekuatan) tertentu.Mungkin inilah yang menyebabkan si kecil mengidolakan sosok ayah atau bundanya,yang memegang otoritas dalam hidupnya.Pada dasarnya,meniru merupakan dasar dari perilaku sosial anak yang diletakkan pada masa bayi.Dimulai dari masa bayi,seorang anak berusaha menjadi bagian dari kelompok sosial dengan cara meniru bayi lain.Pertama-tama mereka menirukan ekspresi wajah,kemudian isyarat dan gerakan,selanjutnya suara pembicaraan,dan akhirnya pola keseluruhan perilaku.
Pola pembelajaran anak dengan meniru bagai pisau bermata dua.Di satu sisi,orang tua jadi lebih mudah dalam mendidiknya.Di sisi lain,anak mudah menyerap semua hal tanpa mampu menyaring terlebih dahulu.Untuk itu orang tua dituntut arif dan berhati-hati dalam bertindak dan bersikap.tentu dibutuhkan juga kerjasama dengan orang dewasa lain di sekitar kita.
*Meniru Teman
Si kecil mulai belajar bahwa dengan meniru teman yang diterima baik oleh sebuah kelompok sosial,ia pun akan mendapat perlakuan yang sama.Sejak balita,anak-anak berusaha mengembangkan sifat-sifat diri yang dapat membuat mereka lebih diterima oleh kelompok.Semakin hari anak akan semakin sadar akan pentingnya pengakuan dari teman-teman sepermainannya.Tidak mengherankan jika si kecil tiba-tiba berubah menjadi kasar,meski Anda tidak pernah mengajarkan hal tersebut.Namun Anda tak perlu khawatir,karena bagaimanapun juga,idola nomor satu si kecil tetap ayah dan bundanya.Untuk itu orang tua perlu memberi dukungan pada si kecil agar ia pandai membawa diri di tengah pergaulan dengan teman-temannya sejak dini.Dengan memberi si kecil kesempatan mempertahankan keunikannya masing-masing,dengan sesekali membiarkan 'egonya' berbicara.
  • Kiat mendidik balita kreatif
Penelitian yang dilakukan para ahli menemukan bahwa anak-anak yang diberi 'kebebasan'oleh orang tuanya,cenderung berkembang menjadi anak yang kreatif.Para orang tua yang sudah merasa 'mendidik' hal-hal kreatif kepada anaknya,ternyata justru sering terlibat terlalu dalam hingga malah berakibat menghilangkan kreatifitas anak.
Berikut ini adalah beberapa kiat hasil penelitian Dr.Dale Grubb,peneliti dari Baldwin College,Ohio,tentang bagaimana mendidik anak menjadi kreatif tanpa terlibat terlalu dalam.
*Berorientasi pada keinginan anak.Seringlah bertanya "Apa yang ingin kamu lakukan?" atau "Apakah itu?" ini akan memberi kesempatan anak untuk berpikir dan memberikan jawaban/tindakan sesuai keinginannya.
*Berikan banyak pilihan kepada anak.Hindari berkata "Jangan lakukan ini,lakukan itu saja." Banyaknya larangan atau terbatasnya pilihan menyebabkan kreatifitas anak tidak berkembang.
*Memberikan kertas putih dan pensil warna serta membiarkan anak menggambar atau menulis apa yang disukai akan memacu anak menjadi kreatif dibanding memberi buku mewarnai yang telah mempunyai pola tertentu.
*Berilah selalu pujian pada anak Anda akan usaha yang telah dilakukannya.Mereka mungkin menggambar suatu bentuk yang aneh,tetapi Anda tetap akan memujinya karena ia telah menciptakan sesuatu yang baru. 


                                                                                                                     sumber:Nutricia Baby Club 
=========================================================================== 


MITOS TENTANG PERAWATAN BAYI


Ada banyak mitos tentang perawatan bayi yang berkembang dan terus dipertahankan di masyarakat. Sebagian salah, tapi ada pula yang secara ilmiah benar. Mana yang Anda ikuti? Berikut ini penjelasan spesialis anak Dr. H. Adi Tagor, Sp.A, DPH dari RS Internasional Bintaro seputar beberapa mitos perawatan bayi.

1. Dipakaikan gurita agar tidak kembung Mitos ini tak benar, karena organ dalam tubuh malah akan kekurangan ruangan. Dinding perut bayi masih lemah, volume organ-organ tubuhnya pun tak sesuai dengan rongga dada dan rongga perut yang ada, karena sampai 5 bulan dalam kandungan, organ-organ ini terus tumbuh, sementara tempatnya sangat terbatas. Jika bayi menggunakan gurita, maka ruangan untuk pertumbuhan organ-organ ini akan terhambat.
“Kalau mau tetap memakaikan gurita, boleh saja. Asal ikatan bagian atas dilonggarkan, sehingga jantung dan paru-paru bisa berkembang,” saran Adi. Bila gurita digunakan agar pusar bayi tidak bodong, sebaiknya pakaikan hanya di sekitar pusar dan ikatannya longgar. Jangan sampai dada dan perut tercekik, sehingga jantung tidak bisa berkembang dengan baik gara-gara gurita yang terlalu kencang.

2. Tak boleh memotong kuku bayi sebelum usia 40 hari Tentu ini tak tepat. Karena kalau tidak dipotong, kuku yang panjang itu bisa berisiko melukai wajah bayi. Bahkan, bisa melukai kornea mata. “Kalau sampai kena kornea mata, tak bisa disembuhkan lagi.” Larangan ini mungkin lebih disebabkan kekhawatiran akan melukai kulit jari tangan/kaki si bayi saat ibu mengguntingi kuku-kukunya. Sebaiknya gunting dengan gunting kuku khusus untuk bayi.

3. Pusar ditindih koin agar tidak bodong Secara ilmiah memang ada betulnya. Koin itu hanya alat untuk menekan, karena jendela rongga perut ke pusar belum menutup sempurna, jadi menonjol (bodong). Kalau bodongnya besar, ya harus dioperasi, tapi kalau bodongnya kecil, bisa saja ditindih pakai koin, asal pusar bayi diberi kasa steril yang diganti setiap hari dan diikat ke belakang.

4. Tangan dan kaki bayi harus selalu ditutup dengan sarung tangan/kaki Boleh-boleh saja asal dipakaikan kala udara dingin atau untuk menghindari bayi terluka saat ditinggal. Di luar itu, sebaiknya bayi tak usah dipakaikan sarung. “Pemakaian sarung justru akan mengurangi perkembangan indera perasa bayi.”

5. Dibedong agar kaki tidak pengkor. Bedong bisa membuat peredaran darah bayi terganggu kerja jantung memompa darah menjadi sangat berat. Akibatnya, bayi sering sakit di sekitar paru-paru atau jalan napas. Selain itu, bedong juga bisa menghambat perkembangan motorik si bayi, karena tangan dan kakinya tak mendapatkan banyak kesempatan untuk bergerak.
Sebaiknya bedong dilakukan hanya setelah bayi dimandikan atau kala cuaca dingin, untuk menjaganya dari udara dingin. Dipakainya pun longgar. Yang jelas, pemakaian bedong sama sekali tak ada kaitannya dengan pembentukan kaki. “Semua kaki bayi yang baru lahir memang bengkok. Soalnya, di dalam perut tak ada ruangan cukup bagi bayi untuk meluruskan kaki. Sehingga waktu lahir, kakinya pun masih bengkok,” terang Adi.

6. Sebelum berusia 40 hari, jangan memandikan bayi sore hari Kalau memang tujuannya menjaga agar bayi tidak masuk angin sih, tidak masalah. Namun, sebaiknya bayi tetap dimandikan, sedikitnya 2 kali sehari. “Sejak dilahirkan pun sudah boleh dimandikan kok, tak perlu menunggu sampai 40 hari. Yang penting adalah waktunya. Kalau malam hari tentu tidak pas,” lanjut Adi. Biasanya pada bulan-bulan pertama bayi dimandikan pukul 09.00. Mandi sore tergantung suhu ruang.

7. Tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari Mungkin yang tepat adalah jangan pergi ke tempat yang penuh orang (crowded). Banyak orang berarti banyak kuman penyakit. Kalau kepadatan pada suatu ruangan tinggi, maka penyakit pun tinggi. Misalnya ke mal atau membawa bayi ke perhelatan. Ingat, kekebalan bayi masih sangat rentan saat usianya di bawah 40 hari. Jadi, di bawah setahun, sebaiknya jangan membawa bayi ke mal, kecuali memang sangat penting dan hanya sebentar.

8. Bayi usia seminggu diberi makan pisang dicampur nasi agar tidak kelaparan Salah, pasalnya usus bayi di usia ini belum punya enzim yang mampu mencerna karbohidrat dan serat-serat tumbuhan yang begitu tinggi. Akibatnya, bayi jadi sembelit, karena makanan padat pertama adalahpada usia 4 bulan, yakni bubur susu dan 6 bulan makanan padat kedua, bubur tim.

9. Hidung ditarik agar mancung Ini jelas salah, karena tidak ada hubungannya menarik pucuk hidung dengan mancung-tidaknya hidung. Mancung-tidaknya hidung seseorang ditentukan oleh bentuk tulang hidung yang sifatnya bawaan. Jadi, meski setiap menit ditarik-tarik, kalau dari sananya tidak mancung, ya tak bakal mancung.

sumber:bayidananak.com
===========================================================================





Tidak ada komentar:

Posting Komentar